Himaprodi Satori (悟り)

日本語教育学課, 教育学部, リアウ大学 | HIMAPRODI 悟り | FKIP Universitas Riau

Kamis, 07 November 2013

SEJARAH HIMA SATORI




Proses Berdirinya Himaprodi

            Pada awalnya organisasi di lingkungan kampus FKIP adalah suatu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang mahasiswa dalam proses perkuliahan. Setelah Prodi Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang berdiri pada tahun 2005, dengan jumlah mahasiswa pada waktu itu berjumlah sekitar sembilan orang. Maka dari sembilan orang ini, lalu terbentuk suatu kelompok kecil yang saat itu belum memiliki nama. Tidak banyak agenda kegiatan yang tercatat dari kelompok ini.
            Memasuki tahun ajaran 2006-2007,mulainya penerimaan mahasiswa baru untuk angkatan 2006. Bermula dari semakin bertambahnya jumlah mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang, maka mulai muncul gagasan untuk membentuk suatu himpunan mahasiswa. Diantara beberapa mahasiswa tersebut, terdapat tokoh-tokoh mahasiswa yang gencar untuk mendirikan himpunan mahasiswa, mereka adalah, Okta Putri, Maulina Lestari, Rusdi, Heru Fadilah, dan Veterson Togatorop. Dari tokoh-tokoh ini lah, awal mulai berdirinya Himaprodi Bahasa Jepang. Pada awal berdirinya hima ini, tokoh-tokoh ini sepakat untuk menamakan hima ini dengan nama Hima Himawari. Kata Himawari diambil dari bahasa Jepang yang berarti “ bunga matahari ”. Selanjutnya, kepemimpinan ditunjukkan kepada Okta Putri.
            Kepemimpinan Okta Putri tidak berjalan lama, kepemimpinan segera diturunkan kepada Heru Fadilah. Namun dimasa kepemimpinan Heru, Hima Himawari masih belum dianggap sah oleh kelembagaan BLM dan BEM FKIP Universitas Riau. Hal ini dikarenakan oleh jumlah seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang pada saat itu masih belum memenuhi syarat terbentuknya hima yakni minimal 100 orang. Meskipun Hima Himawari masih belum dianggap sah, namun para tokoh tidak putus asa untuk tetap terus menjalankan apa yang telah dicita-citakan bersama, yaitu mendirikan Hima.
            Kepemimpinan Heru juga tidak berlangsung lama, hal ini dikarenakan sang tokoh tersebut dengan terpaksa melepaskan jabatannya kepada yang lain karena terdapat kendala dalam melanjutkan perkuliahannya. Dalam ketentuan kelembagaan organisasi, yang dapat menjadi ketua Hima adalah mahasiswa aktif, bukan berada dalam masa langkau. Meski demikian, sang pemimpin ini tetap memberi semangat dalam kelangsungan Hima Himawari.
            Kemudian, memasuki tahun ajaran 2007-2008, jumlah mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang semakin bertambah dengan masuknya mahasiswa angkatan 2007. Di awal tahun ajaran 2007-2008, maka diadakanlah pemilihan Bupati hima yang baru. Dan yang terpilih menjadi Bupati hima yang baru yaitu, Rusdi dengan pasangannya Veterson Togatorop. Namun masa jabatan Rusdi juga tidak berlangsung lama, karena tokoh pemimpin tersebut, mengalami kendala dalam perkuliahannya, sama seperti yang dialami Bupati sebelumnya, yaitu Heru Fadilah. Maka kepengurusan dialanjutkan oleh Veterson sampai pada bulan September 2008.
            Kemudian, karena status Veterson adalah Plt Bupati Hima Himawari, maka beliau mendesak untuk segera diadakannya pemilihan Bupati berikutnya. Pemilihan Bupati ini dilasanakan pada bulan September 2008, dan Veterson terpilih kembali menjadi Bupati Hima Himawari periode 2008-2009 bersama pasangannya yaitu Samsul Bahri. Kemudian beliau menggagas penggantian nama baru dari Hima Himawari, yakni menjadi Hima Satori. Alasan beliau mengganti nama Hima Himawari menjadi Hima Satori adalah karena Himawari tidak melambangkan jiwa semangat seperti apa yang telah dilakukan oleh para pendiri hima. Kata Satori bermakna pencerahan, jadi kata ini dianggap lebih cocok dalam penamaan himaprodi Pendidikan Bahasa Jepang. Hampir seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang memberi dukungan pada nama baru hima tersebut. Maka secara mufakat, nama Hima Himawari berganti menjadi Hima Satori. Kemudian tanggal 25 Oktober 2008 ditetapkan menjadi Hari Terbentuknya Hima Satori. Selanjutnya Hima Satori disahkan oleh BLM pada sidang Pleno tanggal 11 April 2009.


Kondisi Awal Kepengurusan Saat HIMAPRODI Berdiri

            Setelah perjuangan panjang para tokoh pendiri Hima Satori membuahkan hasil, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Bupati Hima Satori yang saat itu dijabat oleh Veterson Togatorop, yaitu membentuk struktur pengurus Hima Satori. Hal ini segera ia lakukan supaya jalannya organisasi Hima ini dapat terlaksana.
            Beliau membentuk kepengurusan dengan memasukkan mahasiswa angkatan 2006 dan 2007 serta angkatan 2008. Beliau sengaja menyertakan mahasiswa angkatan 2008 karena masih terbatasnya jumlah mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Jepang pada waktu itu.
            Kemudian beliau menunjuk Sri Wahyuni mahasiswa angkatan 2006 sebagai Sekretaris Umum beserta wakilnya Dhewi Annisa mahasiswa angkatan 2007. Halimah Tussadiyah mahasiswa angkatan 2006 ditunjuk sebagai Bendahara Umum beserta wakilnya Oktarina Ika Putri mahasiswa angkatan 2007.
            Selain itu Beliau juga membentuk divisi-divisi dalam struktur Hima Satori yaitu, Divisi Intelektual diketuai oleh Tina mahasiswa angkatan 2006, Divisi Kewirausahaan diketuai oleh Yoni Rahardi mahasiswa angkatan 2007, Divisi Minat dan Bakat diketuai oleh Bobbi mahasiswa angkatan 2006, beserta Biro Olahraga diketuai oleh Rizqi Windra mahasiswa angkatan 2006 dan Biro Seni dan Budaya diketuai oleh M. Peri Syaprizal mahasiswa angkatan 2007, dan yang terakhir yaitu Divisi Humas diketuai oleh Rona Puspita mahasiswa angkatan 2006.
            Setelah kepengurusan Hima Satori terbentuk, maka untuk pertama kalinya Kepengurusan Hima Satori periode 2008-2009 dilantik. Para pengurus dilantik dan diambil sumpah kepengurusan dengan berdasarkan Surat Keputusan yang ditanda tangani oleh Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Universitas Riau yaitu Hana Nimashita, S.S pada tanggal 13 Desember 2008.
            Kepengurusan telah dilantik, namun terjadi beberapa kekeliruan dalam struktur kepengurusan Hima Satori 2008-2009, yaitu di dalam PUOK disebutkan bahwa tidak adanya jabatan Wakil Bupati, Wakil Sekretaris, dan Wakil Bendahara di dalam struktur hima. Namun dalam kenyataannya, struktur Hima Satori pada saat itu masih mengangkat Wakil Bupati, Wakil Sekretaris, dan Wakil Bendahara. Akan tetapi, hal itu tidak membuat kepengurusan Hima Satori menjadi terganggu. Para pengurus tetap menjalankan program kerja yang terlebih dahulu telah direncanakan dengan penuh tanggung jawab.


HIMAPRODI dari Periode ke Periode

            Kepengurusan Hima Satori yang pertama yaitu pada periode 2008-2009, dan yang menjadi Bupati Mahasiswa pada saat itu yakni Veterson Togatorop beserta para pengurus yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2006, 2007, dan 2008. Dimasa jabatan Veterson, Hima Satori yang berdiri mulai dari tiada hingga menjadi hima yang terakreditasi dari tim KPKM Unri.
            Dalam masa jabatanya, beberapa agenda kegiatan kemahasiswaan telah diadakan, sebagai contoh kegiatan terbesar yang direncanakan tiap tahun akan dilaksanakan yaitu Festival Budaya Jepang 2009 (Nihon Bunkasai 2009) se-Provinsi Riau yang bekerjasama dengan Konsulat Jendral Jepang Medan, kemudian Pelatihan Fotografi bekerjasama dengan KFP (Komunitas Fotografi Pekanbaru).
            Untuk kegiatan Festival Budaya Jepang 2009 ini, merupakan tonggak awal dari seluruh kegiatan yang akan dicapai berikutnya dan juga menjadi pencapaian terbesar dari kepengurusan Hima Satori periode 2008-2009.
            Selanjutnya kepemimpinan pengurus Hima Satori periode 2009-2010 berlanjut ke mahasiswa angkatan 2007 yaitu Yoni Rahardi. Beliau dipilih menjadi Bupati Mahasiswa berdasarkan pemira mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang.
            Di periode kepemimpinan Yoni, beliau tetap meng-agendakan  kegiatan Festival Budaya Jepang menjadi agenda rutin tiap tahun. Kemudian beliau juga memperbaiki susunan struktur Hima Satori sesuai dengan PUOK. Dalam struktur kepengurusan periode ini, tidak tercantum lagi Wakil Bupati, Wakil Sekretaris, dan Wakil Bendahara.Dan yang menjabat sebagai Sekretaris Umum yaitu Rusdi, dan Bendahara Umum yaitu Karina Kenny P.
            Salah satu langkah berani yang ia lakukan yaitu, dengan kembali mengangkat Rusdi di dalam kepengurusan Hima Satori periode 2009-2010. Rusdi adalah Bupati Demisioner dari Hima Himawari yang kini berganti nama menjadi Hima Satori. Kemudian, beliau juga mengangkat mahasiswa angkatan 2009 ( mahasiswa baru) menjadi pengurus hima. Semua hal ini beliau lakuakan agar terciptanya suasana hima yang kekeluargaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar